Sebagai salah satu daerah terkaya di Indonesia, Kabupaten
Banyuwangi menorehkan berbagai macam prestasi. Kabupaten Banyuwangi telah
membuktikan keunggulannya pada khalayak dari sabang sampai merauke melalui
berbagai pencapaian signifikan di bidang ekonomi. Prestasi cemerlang Kabupaten
Banyuwangi ini berhasil mengungguli daerah-daerah lain di Jawa Timur, rendahnya
angka kemiskinan dan pengangguran serta pendapatan per kapita diatas angka
rata-rata nasional patut mendapat acungan jempol. Kabupaten Banyuwangi layak
menjadi daerah percontohan sekaligus pusat perekonomian baru di Timur Jawa,
bahkan Indonesia. Jika ada pihak yang menganggap prestasi Kabupaten Banyuwangi
hanya dapat mencapai puncaknya pada tahun 2012, maka mereka patut mengkaji
ulang opini tersebut karena prestasi Kabupaten Banyuwangi masih akan menanjak
pesat.
Mengapa
Kabupaten Banyuwangi Merupakan Primadona Baru di Jawa Timur
Berjumlah total 10 pulau, Kabupaten Banyuwangi merupakan
tanah yang amatlah kaya. Dengan lokasinya yang strategis berbatasan langsung
dengan Kabupaten Situbondo (utara), Samudera Indonesia (selatan), Selat Bali
(timur), dan Kabupaten Jember dan Bondowoso (barat), hal tersebut amatlah
mendukung kegiatan perekonomian Kabupaten Banyuwangi yang didominasi oleh
perdagangan, industri dan usaha di bidang jasa. Secara topografi Kabupaten
Banyuwangi amat diuntungkan dengan potensi alamnya, di wilayah dataran tinggi
terdapat potensi di bidang pertanian, kehutanan, peternakan, perkebunan,
ladang, dan masih banyak lagi, di wilayah dataran rendah terdapat garis pantai
yang panjang sebagai daerah penghasil biota laut dan potensi pariwisata yang
tinggi. Indikator positif lainnya adalah dengan peningkatan pendapatan per
kapita tahunan penduduk Kabupaten Banyuwangi, perlahan tapi pasti setiap tahunnya
mengalami peningkatan; tercatat tahun 2011 sebanyak Rp. 16.758.622,70 sedangkan
pada 2012 sebanyak Rp. 18.976.288,17 atau sebesar 7,27% melebihi angka
pertumbuhan nasional yang hanya sebesar 6,23%. Pihak Kabupaten Banyuwangi pun
memastikan bahwasanya pada tahun 2013 ini pendapatan per kapitanya akan
mengalami peningkatan seiring dengan kemajuan ekonomi yang pesat. Angka
pengangguran senantiasa menurun sebanyak 0,52% dari tahun 2010 hingga pada 2012
yang jatuh di angka 3,40%. Begitu pula dengan laju tingkat kemiskinan yang
berhasil ditekan oleh Kabupaten Banyuwangi, pada 2010 angka kemiskinan adalah
20,09% dan berhasil diturunkan secara signifikan pada 2012 hingga akhirnya
menjadi 10,48%.
Kabupaten Banyuwangi tidaklah berbekal tangan hampa dalam
menyiapkan daerah mereka sebagai pusat perekonomian baru di Jawa Timur, dengan
bekal tiga modal utama yang krusial Kabupaten Banyuwangi siap bersaing dengan
daerah lainnnya. Modal pertama ialah infrastruktur yang memadai untuk
memfasilitasi seluruh kegiatan perekonomian pada sektor laut, udara, dan darat.
Letak geografis Kabupaten Banyuwangi yang amat strategis mengharuskan mereka
untuk memiliki pelabuhan ideal sebagai pintu keluar-masuknya kegiatan
perekonomian. Hal itulah yang dimiliki oleh Pelabuhan Tanjung Wangi yang
senantiasa diperbaharui demi memenuhi standar dunia usaha sehingga proses
distribusi barang menjadi lancar, para pemain usaha juga dapat meningkatkan
pasar Indonesia Timur melalui Pelabuhan Tanjung Wangi, selain itu Pelabuhan
Tanjung Wangi telah menjadi solusi atas penumpukan barang di Pelabuhan Tanjung
Perak Surabaya yang telah kelebihan muatan. Di sektor udara Kabupaten
Banyuwangi memiliki Bandara Blimbingsari yang aktif dipergunakan untuk
penerbangan komersial yaitu maskapai Merpati Airlines dan Wings Air, dan
setelah proses negosiasi diperkirakan akhir 2013 atau awal 2014 Garuda
Indonesia akan menggarap rute Banyuwangi; didukung oleh ekstensi runway dari
1400 meter menjadi 1800 meter. Sektor yang tak kalah penting ialah
infrastruktur darat berupa jalan, Pemkab Banyuwangi membangun 250 kilometer
jalan per tahun yang senantiasa diperbaiki dan dipelihara supaya tak mengganggu
jalannya kegiatan masyarakat.
Modal kedua yaitu sumber daya alam Kabupaten Banyuwangi
yang melimpah dan tak diragukan lagi kualitasnya. Mulai dari hasil bahan baku
pertanian dari tanaman pangan hingga holtikultura seperti padi, semangka,
kedelai, gula aren, tomat, pisang, dan jeruk. Kabupaten Banyuwangi juga dikenal
kaya akan sumber daya alam hasil pertambangan dan energi gas bumi, tak lupa
diterapkannya pembangunan berkelanjutan sebagai pengelolaan sumber daya alam
supaya tidak dieksploitasi berlebih dan merusak lingkungan. Modal ketiga yaitu
sumber daya manusia yang berkualitas. Dengan mengusung program “Banyuwangi
Cerdas” dan “Banyuwangi Belajar”, Kabupaten Banyuwangi menjamin semua anak
mampu menyelesaikan bangku sekolah hingga ke tingkat menengah atas dan
perguruan tinggi yang didukung oleh pembangunan Politeknik Negeri Banyuwangi
yang kualitasnya tak kalah dengan perguruan tinggi di daerah lainnya.
Pilar-Pilar
Sektor Unggulan Banyuwangi
Perekonomian Kabupaten Banyuwangi yang tumbuh semakin
kuat ditopang oleh dua faktor utama. Faktor pertama yaitu peningkatan netto
perdagangan dan konsumsi produk lokal, sebagai pasar yang potensial masyarakat
Kabupaten Banyuwangi dihimbau untuk mengkonsumsi produk lokal. Hal tersebut
ditujukan untuk tumbuh kembangnya ekonomi Kabupaten Banyuwangi sendiri.
Tentunya hal tersebut didukung oleh kualitas produk lokal Kabupaten Banyuwangi
yang berdaya saing tinggi dengan harga kompetitif sehingga masyarakat dengan
sendirinya memiliki kesadaran penuh untuk mendukung perekonomian lokal tanpa
harus merasa dipaksa oleh pemerintah. Faktor kedua yaitu masuknya investasi pihak
swasta di Kabupaten Banyuwangi. Investasi merupakan salah satu strategi utama
untuk meningkatkan perekonomian, Kabupaten Banyuwangi telah didatangi oleh
investor besar sekelas PT Semen Indonesia Tbk, PT Semen Bosowa, Grup Santika,
dan Alila Grup untuk menanamkan modalnya. Tahun 2013, ditargetkan nilai
investasi Kabupaten Banyuwangi menyentuh angka Rp 5,5-6 Triliun, lebih tinggi
20% dari tahun 2012 yang hanya senilai Rp 5 Triliun untuk membuktikan
kepercayaan para investor untuk berjuang bersama-sama di tanah Kabupaten
Banyuwangi. Untuk mencapai target, Kabupaten Banyuwangi melaksanakan tiga hal
pemacu investasi yaitu dengan perbaikan infrastruktur sebagai prioritas dan
kunci sukses perekonomian masyarakat. Kedua yaitu dengan cara mempermudah para
calon investor dalam mengurus perizinan misalnya melalui perizinan online yang
tidak mengharuskan para calon investor untuk jauh-jauh datang ke Kabupaten
Banyuwangi, melainkan mereka kemudian akan didatangi di rumah, begitu juga
dengan kemudahan perizinan ke instansi vertikal. Ketiga adalah menjaga
konektivitas antarwilayah dimana hal tersebut merupakan hal penting bagi para
investor untuk menjamin keberhasilan jalannya investasi. Tentu saja Kabupaten
Banyuwangi amatlah menarik sebagai tempat untuk berinvestasi, bagaimana tidak,
lahan seluas 2000-3000 hektare digarap khusus untuk kawasan industri. Selain
itu, kementrian BUMN telah membangun pabrik gula modern terbesar se-Indonesia
pada tahun 2012, diperkirakan dengan kapasitas giling sebanyak 10.000 ton tebu
per hari. Kepercayaan investor semakin didukung dengan fakta dimana penyaluran
kredit Kabupaten Banyuwangi pada 2012 meningkat sebanyak 18,5% atau Rp 5,7
Triliun, selain itu simpanan masyarakat (dana pihak ketiga) di perbankan
Kabupaten Banyuwangi juga mengalami peningkatan sebanyak 23,5% atau Rp 4,2
Triliun. Antusiasme para calon investor terlihat dari harga tanah di Kabupaten
Banyuwangi yang perlahan-lahan naik, tanah penduduk yang awalnya bernilai Rp
50.000 per meter persegi telah naik menjadi Rp 200.000 per meter perseginya.
Dalam upaya untuk menangguhkan perekonomiannya, Kabupaten
Banyuwangi harus menjaga sektor perekonomian utamanya yaitu pertanian sebagai
sektor terbesar, sektor perdagangan, dan sektor jasa terutama pariwisata.
Pertanian memberikan kontribusi bagi Kabupaten Banyuwangi berupa penyerapan
tenaga kerja terbesar, juga menyumbang 50% terhadap Produk Domestik Regional
Bruto. Maka dari itu, revitalisasi pertanian amatlah krusial karena tantangan
yang dihadapi sektor ini amat berat, mereka dihadapkan pada masalah tanah
akibat penanaman holtikultura, harga jual komoditas yang kerap berubah-ubah,
tingginya biaya transport pemasaran, kurangnya inovasi produk, dan masih banyak
lagi. Sektor perdagangan, hotel dan restoran, serta pariwisata Kabupaten
Banyuwangi tidak dapat dipandang sebelah mata, sektor ini merupakan sektor yang
paling cepat berkembang. Pada sektor perdagangan, hotel dan restoran, Kabupaten
Banyuwangi harus senantiasa memberdayakan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan
menengah (UMKM); daya tahan UMKM terhadap krisis ekonomi telah teruji.
Seyogyanya pemerintah dapat memfasilitasi pelaku UMKM dengan bekal pengetahuan,
daya saing berbasis IPTEK, dan SDM yang berkualitas. Serangkaian objek wisata
Kabupaten Banyuwangi yang termasyhur mencakup “Diamond Triangle” yaitu Kawah
Ijen, penangkaran penyu di Pantai Sukamade, dan Taman Nasional Alas Purwo
merupakan tujuan favorit para turis lokal maupun mancanegara. Objek wisata yang
menggabungkan alam dan kebudayaan lokal berhasil menarik minat para pengunjung.
Bagi para turis yang mencari pengalaman tak terlupakan menjelajah alam liar
Kabupaten Banyuwangi memiliki tiga taman nasional yaitu Alas Purwo, Baluran,
dan Meru Betiri. Pulau-pulau kecil Kabupaten Banyuwangi pun tak kalah pamornya,
seperti Pulau Merah dan Pulau Tabuhan.
Kunci dari suksesnya kemajuan Kabupaten Banyuwangi adalah
kerja sama antara pemerintah dan masyarakat. Praktik tata kelola pemerintahan
yang selaras dalam menyelenggarakan fungsi pelayanan publik melalui kegiatan
pemerintahan yang efektif, bersih, dan demokratis dengan cara yang profesional,
aspiratif, partisipatif, dan transparan. Hal tersebut semata-mata untuk
meningkatkan kekompakan masyarakat dan pemerintah, pelaku usaha dan
kelompok-kelompok masyarakat untuk mempercepat peningkatan kesejahteraan rakyat
Kabupaten Banyuwangi.
“Go
International?” Mengapa Tidak!
Berkat kegiatan aktif promosi kepada para calon investor
yang ditangani langsung oleh Bupati Abdullah Azwar Anas, diikuti oleh
serangkaian acara dalam festival dengan berskala nasional hingga internasional
yang apik diadakan di Kabupaten Banyuwangi, nama Banyuwangi masuk kedalam
jajaran daerah paling berpengaruh di Indonesia. Rangkaian acara terbaru
Kabupaten Banyuwangi yang berhasil menarik banyak pengunjung ialah Banyuwangi
Festival 2013. Diawali dengan Banyuwangi Batik Festival pada September 2013
yang lalu dan yang rencananya akan ditutup oleh Pengajian Akhir Tahun tepat
pada akhir Desember 2013 mendatang. Keseluruhan acara yang terdiri dari 13
acara besar ini berhasil mengharumkan nama Kabupaten Banyuwangi hingga
terdengar ke seantero Indonesia dan mancanegara, acara yang paling menarik
minat pengunjung sejauh ini ialah Banyuwangi Tour De Ijen dan Banyuwangi Beach
Jazz Festival. Dengan agenda acara yang padat di akhir tahun 2013 ini tentu
saja Kabupaten Banyuwangi akan dengan mudah meningkatkan jumlah turis yang
datang baik itu lokal maupun mancanegara. Strategi cerdas sebagai upaya promosi
Kabupaten Banyuwangi dari segala sektor ini makin memperbesar peluang bagi sang
Kota Banteng ini untuk memamerkan kebolehannya di mata Indonesia dan di mata dunia.
Mengapa tidak? Dalam Kabupaten terluas di Pulau Jawa ini terdapat potensi yang
menjanjikan dari banyak sektor. Kabupaten Banyuwangi harus tetap menggalakkan
optimismenya untuk menghadapi Perdagangan Bebas ASEAN 2015, baik itu dari segi
sumber daya manusia yang telah siap maupun sumber daya alam yang kaya,
masyarakat mandiri Kabupaten Banyuwangi akan bertahan dalam persaingan global
dan menaklukkan pasar serta semakin mengharumkan namanya sendiri dan tentu saja
nama Indonesia.
Comments
Post a Comment